Selasa, 29 Maret 2011

Business Strategy

Strategi Bisnis

pada blog ii saya akan memberi tanggapan tentang berbagai strategi dalam menjalanka bisnis":

Senyuman untuk Pelanggan 

Bandingkan dua mimik wajah berikut: senyum dan cemberut. Reaksi orang yang melihat kedua ekspresi ini akan memiliki persepsi yang berbeda. Orang yang sedang tersenyum lepas, memiliki kekuatan untuk membuat orang lain merasa senang dan tanpa beban. Bila seseorang melihat orang lain sedang cemberut, biasanya cenderung menjauhinya. Walaupun, juga ada yang menghampirinya untuk mencari tahu kenapa orang itu cemberut.

Begitu pula saat Anda berinteraksi dengan orang lain dalam berbisnis, senyuman bisa melanggengkan transaksi Anda. Anda menunjukkan sikap ramah yang membuat konsumen merasa aman dan nyaman membelanjakan uangnya demi produk Anda. Bisa jadi, produk Anda sebenarnya hampir sama spesifikasinya dengan produk pesaing Anda. Namun, ketika Anda merespon konsumen dengan mendekati sifat humanity-nya, maka konsumen akan memperoleh kepuasan yang berujung pada loyalitas.

Senyuman juga akan berimplikasi positif pada psikologis Anda. Senyuman itu mampu menciptakan kegembiraan, membuat suasana menjadi ceria, membantu mengembangkan keinginan yang baik dalam bisnis, membangkitkan semangat, dan mempererat hubungan dengan orang lain. Dan, dengan tersenyum, Anda dapat mengatur perasaan. Sehingga, Anda menjadi lebih bersemangat dan dimampukan untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, atau menjual dengan efektif.

Tidak asal tersenyum, lho. Anda harus melakukan senyuman itu dengan ketulusan yang muncul dari balik hati Anda. Jamil Azzaini seorang inspirator yang sukses dengan buku Kubik Leadership, memberikan tips senyum tulus yang dinamai dengan “Senyum 227".  Caranya, saat tersenyum, tarik ke atas sudut bibir kiri sepanjang dua centi, sudut bibir kanan dua centi, dan kembangkan selama tujuh detik lamanya. Senyum seperti ini yang disebut Jamil Azzaini dengan senyum yang tulus. Dan, bukan senyum basa-basi seperti senyum service excellent menurut SOP (Standard Oprational Procedure) belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar